Senin, 17 April 2017

Part 10. Ibroh dan penutup ikhtiar

Sebelum nya kita sudah menyimak kisah tentang Part 9. Allah Maha Pembolak-balik hati seseorang. Bagi yang belum menyimak silahkan membaca terlebih dahulu agar bisa mengikuti alur ceritanya.

Akhirnya kita berada di penghujung cerita. Kita bisa melihat bagaimana skenario Allah yang sangat luar biasa kepada sang ikhwan. Apa hasil yang terjadi pada akhirnya ??

ALHAMDULILLAH....
LUAR BIASA.....
ALLAHU AKBAR.....

Ternyata tidak terjadi terjadi apa-apa..hehe...ya tidak terjadi apa-apa.....
Allah masih tetap pada skenario nya...

Ternyata hidup itu tidak selamanya seperti kisah yang ada di sinetron. Disana biasanya sang sutradara memiliki skenario alur mulai dari
Pengenalan > Konflik > Klimaks > Anti Klimaks > Penyelesaian

Tapi tidak begitu di kehidupan nyata. Allah yang memiliki hak prerogatif mau sampai mana skenario nya dimulai maupun berhenti. Tidak ada manusia yang sanggup mengubah skenario Nya. 



Dari beberapa cerita sebelumnya, dapat diambil beberapa pelajaran (ibroh) darinya. Apa-apa yang baik dalam kisah ini tentu datang nya dari Allah, dan juga apa-apa yang tidak baik mohon jangan diambil karena itu memang karena kesalahan dan kekhilafan nya sebagai manusia yang tak luput dari salah dan dosa. Beberapa ibroh yang bisa kita ambil diantaranya...

Ujian itu pasti akan menimpa orang beriman
Allah akan meninggikan derajat orang beriman dengan memberikan cobaan sesuai dengan kemampuannya.  Dalam setiap fase kehidupan biasanya Allah akan memberikan cobaan.

Saat ingin masuk kuliah, ada yang diberikan cobaan tidak masuk ke perguruan tinggi favoritnya
Saat kuliah, ada yang diberikan cobaan mendapatkan dosen pembimbing yang killer
Saat lulus kuliah, ada yang diberikan cobaan susahnya mendapatkan pekerjaan
Saat ingin menikah, ada yang diberikan cobaan susahnya mencari jodoh
Saat sudah menikah, ada yang diberikan cobaan tidak memiliki keturunan
Saat bekerja, ada yang diberikan cobaan PHK
Saat tua, ada yang diberikan cobaan penyakit
Dan lain sebagainya

Yang terpenting ialah bagaimana menyikapi cobaan dari Allah menjadi hal yang positif.

Ya Allah mengapa engkau tidak memberikanku pekerjaan
Alhamdulillah, Allah akan segera memberikanku pekerjaan Insya Allah

Ya Allah mengapa engkau tidak pertemukan aku dengan jodoh ku
Alhamdulillah, Allah ingin melihatku berikhtiar lebih keras lagi untuk mendapatkan jodoh

Ya Allah mengapa engkau menguji ku dengan PHK
Alhamdulillah, Allah sedang mempersiapkan pekerjaan baru untuk ku

Ya Allah mengapa engkau memberikan ku penyakit ini
Alhamdulillah, Allah sedang menghapus dosa-dosa ku

Jika kita bisa berpikiran positif seperti ini, Insya Allah kita akan menikmati apapun cobaan yang Allah berikan.

Dalam menghadapi cobaan ini, Allah meminta kepada manusia untuk menjadikan kisah nabi ayub as sebagai teladan dan inspirasi atas segala macam ujian (QS 21:83-84). Nabi Ayyub as pada awalnya Allah berikan rizki yang melimpah, diberikan keturunan yang luar biasa (12 anak), serta semuanya sehat dan kuat. Lalu tiba-tiba Allah berikan cobaan hanya dalam 3 hari saja.

Pada hari pertama, Allah uji dengan semua ternak nya mati dan semua asset perkebunannya terbakar. Setelah itu apa yang terjadi ? Ternyata ibadah nabi ayyub as meningkat 2 kali lipat bukan malah menurun !!

Pada hari kedua, Allah uji dengan semua 12 anaknya wafat sekaligus. Ternyata ibadah nabi ayyub as malah meningkat lagi 2 kali lipat !!

Pada hari ketiga, Allah uji dengan penyakit yang tidak pernah dirasakan oleh kaum sebelumnya maupun kaum setelahnya

Bisa dibayangkan betapa berat cobaan yang dihadapi oleh nabi Ayyub as. Hingga ketika cobaan itu memasuki usia ke 7 tahun, istri nya memintanya agar ia berdoa kepada Allah agar disembuhkan dari penyakitnya.

Tapi apa kata Nabi Ayyub as ?
Malu rasanya, Allah sudah memberikan nikmat kepadaku selama 20 tahun. Nanti saja jika cobaan ini memasuki usia 20 tahun, baru aku akan meminta disembuhkan kepada Allah.

MASYA ALLAH……

Pantaslah Allah menjadikan nabi ayyub as sebagai inspirasi umat manusia dalam menghadapi cobaan dari Allah.

Jika kita simak kembali cerita sang ikhwan dan sang akhwat sejak awal cerita, berapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada mereka ? berapa banyak cobaan yang Allah berikan kepada mereka ?
Ya, tentu nikmat Allah tidak sebanding dengan cobaan yang Allah berikan.

Perjuangkan jika ia pantas untuk diperjuangkan
Jika calon pasanganmu sekiranya dapat membantumu mencapai Surga-Nya, maka anda pantas untuk memperjuangkannya sampai ikhtiar terakhir selama tidak melanggar syariat Allah.

Jika ikhtiarnya sudah sampai batas terakhir ?
Silahkan coba ikhtiar lain yang masih bisa di ikhtiarkan, Insya Allah cepat atau lambat anda akan menerima skenario terbaik dari Allah

Jodoh kita sudah dituliskan di lauhul mahfudz
Percaya atau tidak, bahwa pertanyaan siapa jodoh kita sebenarnya sudah ada jawabannya di lauhul mahfudz

Tapi masalahnya, Allah tidak menyuruh kita mencari SIAPA nama yang tertulis disana (who). Tapi BAGAIMANA cara ikhtiar kita untuk mendapatkannya (How).  Jadi sudah jelas sekarang bahwa ternyata tugas kita ialah HOW bukan WHO.

Jika memang nama sang ikhwan dan sang akhwat tidak tercantum disana, itu tandanya walaupun sebesar apapun ikhtiar mereka berdua untuk berproses, Allah akan menghentikan proses tersebut dengan berbagai macam cara dan perantara sesuai kehendaknya. Sebaliknya,

Jika memang nama sang ikhwan dan sang akhwat tercantum disana, itu tandanya walaupun banyak rintangan menghadang selama proses ikhtiar yang mereka dilakukan, Allah akan punya caranya sendiri untuk tetap melanjutkan proses nya.


 
Penutup dari segala ikhtiar
Sadar bahwa sudah tidak ada ikhtiar apa-apa lagi yang bisa dikerjakan karena sudah mencapai batasnya, Akhirnya sang ikhwan berniat melakukan penutup ikhtiar yang selama ini sudah ia lakukan.

Dengan apa ?
Dengan tulisan…Ya tulisan…

Entah tulisan itu dibaca atau tidak, entah pesan yang disampaikan sang ikhwan sampai atau tidak, itu urusan Allah. Setidaknya sang ikhwan ingin memberikan pesan bahwa perjuangannya hanya bisa berhenti sampai sini. Hanya itulah ikhtiar terbaik yang bisa ia berikan. Ia tidak bisa terus-terusan mengharapkan keajaiban Allah datang. Tentu jika suatu saat keajaiban Allah datang, insya Allah ia tidak akan menolak. Terima kasih atas kesempatannya selama beberapa bulan ini.  Semoga kita semua yang menjejaki jalan dakwah, bisa dipertemukan dalam Surga Firdaus-Nya. Aamiin


Dikutip dari sang ikhwan

Lelaki pendosa yang sedang Allah tutup aibnya 

0 komentar:

Posting Komentar