Sebelum nya kita sudah menyimak kisah tentang Part 6. Pertama kalinya bertemu sang wali. Bagi yang belum menyimak silahkan membaca terlebih dahulu agar bisa mengikuti alur ceritanya.
Feeling ust S yang mengatakan Insya Allah akan lanjut
membuat hati sang ikhwan menjadi optimis. Tapi hati optimis sang ikhwan itu
hanya bertahan selama 2 hari. Hingga akhirnya ust S mengirimkan whatsapp ke
sang ikhwan:
“akhi, sang wali minta proses tidak dilanjutkan. Antum fokus
dapatkan main job ya” ujar ust S saat magrib tiba
JEEEEEENG JEEEEEEENG
Hati sang ikhwan bagai tersayat-sayat melihat isi whatsapp
dari ust S.
Dunia tiba-tiba menjadi gelap dalam pandangannya
Tatapannya menjadi kosong
Dia tidak sanggup berbicara kepada siapa-siapa kala itu.
Hingga akhirnya Allah menyadarkan pikiran kosongnya dengan
berkumandang nya adzan isya. Sang ikhwan langsung bergegas ke masjid mengambil
air wudhu dan segera melaksanakan sholat qobliyah isya. Dalam sujud terakhir
sholat qobliyah nya, seolah-olah dirinya tidak ingin mengangkat kepalanya. Ia
terus terusan mengadu kepada Allah tentang apa yang sudah terjadi.
Hingga tak terasa tiba-tiba air mata keluar membasahi
pipinya.
Belum puas mengadu kepada Allah saat sujud saat sholat
qobliyah tadi, sang ikhwan melampiaskannya lagi saat akhir sujud ba’diah isya.
Saking lamanya sang ikhwan mengadu kepada Allah, hingga ia hampir tak sadar
kalo masjid mau ditutup.
Itulah air mata pertama sang ikhwan ‘hanya’ gara-gara seorang
akhwat yang baru dikenalnya dan ini jugalah pertama kali sang ikhwan merasakan
patah hati.
Ternyata dampak psikologis patah hati ini mempengaruhi fisik
sang ikhwan, ia selama hampir 2 hari menjadi tidak nafsu makan dan tidak bisa
tidur
Jika dipikir-pikir lagi sebenernya sangat lebay dan cengeng
untuk seorang ikhwan bisa sampai segitunya. Ya, mungkin saja dia memang ikhwan
yang cengeng, atau mungkin saja dia secara mental belum sanggup dengan scenario
Allah yang satu ini.
Bagaimana bisa seorang akhwat yang baru dikenalnya, dan baru
bertemu hanya 3 kali itupun hanya sesaat bisa membuat sang ikhwan jadi begini ?
Ya itulah kuasanya Allah
Allah tidak akan
membuat hamba-Nya terus-menerus bersedih
Setiap orang beriman itu pasti di uji oleh Allah. Menjadi
hal yang sangat wajar kita meluapkan kesedihan saat menerima cobaan. Tapi
percayalah, seberat-beratnya Allah menguji kita, Allah juga akan segera
memberikan kemudahan dan jalan keluarnya.
Di tengah-tengah sang ikhwan dirunung oleh rasa kesedihan,
Allah masih saja tetap menghiburnya. Sepulang nya sang ikhwan dari salat isya, ada
hal yang tidak lazim terjadi di rumahnya. Dari luar rumah tampak banyak sandal,
sang ikhwan mengira mungkin ada tamu yang ingin silaturahmi dengan orang tua
nya. Tapi ketika ia membuka pintu pagar, terdengar suara lantunan ayat suci
Al-Qur’an.
“Ada acara apa ini ? tahlilan kah ? syukuran kah ? tapi
dalam rangka apa ?”Tanya ikhwan dalam hati
Ketika pintu dibuka oleh sang ikhwan, Masya Allah ternyata
umi nya sedang ‘melingkar’ dengan beberapa tetangga yang lain.
Allahu Akbar !!
Sebenernya sudah sangat lama sang ikhwan berdoa agar umi dan
abi nya bisa gabung ‘melingkar’, dan Allah mengabulkannya saat itu lewat umi
nya terlebih dahulu. Semoga umi sang ikhwan bisa istiqomah di jalan dakwah
melingkar ini. Aamiin
Tinggal abi sang ikhwan yang belum ‘melingkar’, tapi Insya
Allah dengan keyakinan yang kuat cepat atau lambat Allah akan segera
mengabulkan doanya.
Itulah ‘hiburan’ pertama yang Allah berikan kepada sang
ikhwan untuk mengurangi kesedihannya.
Apakah hanya itu saja ‘hiburan’ yang Allah berikan kepada
sang ikhwan ?
Ternyata belum !!
Selang h+2 dari kejadian ‘luar biasa’ (pengumuman bahwa
proses tidak dilanjut) itu, Allah memberikan side job tetap kepada sang ikhwan.
Allahu Akbar !!. Mengapa side job tetap ? ya, karena pekerjannya hanya dilakukan
seminggu sekali saat weekend.
“Alhamdulillah, Allah telah memberikan ‘hiburan’ yang kedua
untuk ku” gumam sang ikhwan dalam hati
Walaupun hanya side job, tapi minimal sang ikhwan ada
pekerjaan rutin tiap minggu nya.
Bersyukurnya sang ikhwan, Karena pekerjaan nya
itu sesuai dengan passion nya.
Ternyata doa sang ikhwan ketika berdoa momohon untuk
mendapatkan pekerjaan tidak hanya asal mendapatkan pekerjaan, tapi juga ingin
pekerjaan yang sesuai passion nya serta ingin jarak kantor dan tempat tinggalnya
tidak jauh. Ya, walaupun hanya side job tetapi setidaknya doa nya dikabulkan
oleh Allah.
Apakah hanya dua ‘hiburan’ itu saja yang Allah berikan kepada
sang ikhwan ?
Ternyata belum !!
Selang h+6 dari kejadian ‘luar biasa’ itu, Allah memberikan
hal tidak terduga lainnya kepada sang ikhwan. Apakah hal tidak terduga itu ?
Ternyata doa sang ikhwan dilengkapi oleh Allah. Ya, Allah
mengirimkan kun fayakun nya.
Jika H+2 Allah memberikan side job, ternyata H+6 tiba-tiba Allah
melengkapi doa sang ikhwan dengan memberikannya main job.
Masya Allah….
Nikmat Allah mana lagi yang engkau dustakan ??
Allah benar-benar sayang ternyata kepada sang ikhwan. Dia yang
memberikan kejutan ‘down’ kepada sang ikhwan, tapi Dia juga lah yang menghibur
nya.
Dalam waktu kurang dari seminggu setelah kejadian ‘luar biasa’
itu, Allah setidaknya memberikan 3 hiburan kepada sang ikhwan.
Apakah kisah ini berhenti sampai sini ??
Hmm….
Ternyata belum…
Sang ikhwan masih belum menyerah ternyata.
Masih ingatkah apa alasan sang ikhwan ditolak dari hasil
percakapan whatsapp dari ust S ?
Ya benar, karena masalah main job.
Ternyata sang ikhwan masih punya nyali untuk melakukan ‘ikhtiar
terakhir’ setelah mendapatkan main job dari Allah.
0 komentar:
Posting Komentar