Sebelum nya kita sudah menyimak kisah tentang Part 8. Ikhtiar terakhir. Bagi yang belum menyimak silahkan membaca terlebih dahulu agar bisa mengikuti alur ceritanya
Setelah pertemuan ba’da shubuh dengan ust S itu, siang nya
sang ikhwan dan bang T melaksakan persiapan pengamanan pendakwah internasional
yang akan berdakwah disini. Sebenarnya acara dimulai ba’da isya, tapi untuk
persiapan koordinasi pengamanan dimulai dari siang hari.
Di sela-sela persiapan itu, sang ikhwan berbisik kepada bang
T.
“bang, kayaknya ane mau diskusi 4 mata sama antum, kira-kira
antum ada waktu kapan ya” Tanya sang ikhwan
Sang ikhwan berpikir bahwa kemungkinan besar jawaban nya itu
beliau ada waktu selang beberapa hari setelah acara ini. Hingga akhirnya,
beliau menjawab….
“yaudah nanti pulang nya bareng ya goncengan, ane ga bawa
kendaraan soalnya” jawab bang T
“oke siap, bang” ujar sang ikhwan
Ternyata pertemuan 4 mata tersebut lebih cepat dari
prediksinya. Pengamanan acara baru selesai pukul 02.15 dini hari, setelah itu
sang ikhwan dan bang T berjalan menuju tempat parkir.
“Gimana kabar antum akh ?” Tanya bang T
“ya begitu deh bang, Alhamdulillah” ujar sang ikhwan
Entah kenapa, sang ikhwan kepo ingin menanyakan kabar sang
akhwat kepada bang T.
“Kalo akhwat, sehat bang ? tanya sang ikhwan
Hingga akhirnya bang T menceritakan keadaan sang akhwat kepadanya sejak kejadian ‘luar biasa’ hingga saat itu. Mendengar jawaban bang T, membuat sang ikhwan ikut bersedih. Tapi itu memang merupakan respon yang sangat wajar. Jangankan sang akhwat, sang ikhwan pun juga merasakan hal yang serupa. Maklum, mungkin itu sama-sama pengalaman patah hati pertama buat mereka.
Sampai percakapan itu sebenernya tampak biasa-biasa aja,
hingga akhirnya Allah menuntun lidah bang T untuk mengucapkan sesuatu yang
membuat hati sang ikhwan dari yang siap mengikhlaskan 100% menjadi “ngarep”
lagi.
Apa itu ?
Bang T menceritakan dulu ketika ia proses dengan istri nya,
sebenarnya beberapa pihak tidak setuju untuk tahap selanjutnya, tetapi sang
istri tetep memperjuangkannya hingga akhir nya proses bisa
berlanjut.
JEEEENG JEEEEENG
Dalam waktu kurang dari 24 jam, Allah membolak-balikan hati
sang ikhwan dari yang susah move on, menjadi siap mengikhlaskan 100% hingga
akhir nya susah move on lagi. Rencana
yang awalnya hanya ingin mengucapkan terimakasih kepada bang T, berubah dalam
sekejap.
“Yaa Allah…..Apa maksud dan tujuan-Mu membolak-balikan
hatiku seperti ini ??” gerutu sang ikhwan dalam hati kepada Rabb nya
Seolah-olah Allah ingin menunjukkan lewat perantara bang T
bahwa sebenarnya sebelum janur kuning melengkung, ternyata peluang itu tidak
tertutup 100% (seperti yang sang ikhwan kira sebelumnya), tetapi masih ada
peluang 0,0000000001% (Mustahil, kecuali ada kun fayakun dari Allah)
Percakapan ini diakhiri dengan pertanyaan sang ikhwan kepada
bang T.
“bang, ane boleh ga ngirim pesan WA ke sang akhwat buat
salam perpisahan?” Tanya sang ikhwan, karena takut jika itu termasuk melanggar
syariat
“boleh saja akhi, tafadhol” jawab bang T
Aneh…..
‘Gara-gara’ ucapan bang T, sang ikhwan jadi memikirkan cara
bagaimana kemajuan pengembangan lembaga quran sesuai keinginan sang wali,
hingga ia membuat plan A, plan B bahkan fund raising nya juga dipikirkan oleh
nya.
Beberapa saat kemudian sang ikhwan jadi merenung sejanak….
“Yaa Allah….kenapa tiba-tiba engkau membuatku memikirkan hal
yang mustahil menurutku ??? gerutu sang ikhwan kepada Rabb nya
Memang saat di organisasi pengamanan itu, ia diajarkan untuk
merencanakan dan mengatasi suatu keadaan disaat peluang sekecil apapun. Tapi
itu tidak bisa dijadikan ‘hujjah’ bahwa ia harus memikirkannya, karena keadaan
dan situasi yang berbeda…
Hingga akhirnya ada satu kondisi dimana ia berpositif
thinking kepada Rabb nya.
“hmm..mungkin ini cara Allah membuat saya memikirkan memiliki
lembaga quran sendiri lebih cepat dari yang saya rencakan” ujar sang ikhwan
dalam hati
Ternyata sang ikhwan memang memiliki target jangka panjang
memiliki lembaga quran sendiri. Seolah-olah Allah ‘memaksa’ ia memikirkannya
jauh lebih dini dari target yang ia rencanakan.
Apakah Allah ingin sang ikhwan mengganti target jangka
panjang memiliki lembaga quran sendiri menjadi target jangka menengah, atau
bahkan menjadi target jangka pendek ? Wallahu’alam
Allah ternyata suka ‘bercanda’
Allah memang Maha Membolak-Balikan Hati seseorang…
Allah lah yang membuat seseorang dari galau menjadi tidak
galau, dari tidak galau menjadi galau, dari yang bisa mengikhlaskan menjadi
susah melepaskan, ataupun sebaliknya. Manusia tidak bisa berbuat apa-apa ketika
Allah sudah berkehendak. Bahkan sangat mungkin Allah membolak-balikan hati
seseorang di saat kondisi dan situasi yang kita pikir tidak mungkin Allah
melakukannya.
Beberapa hari setelah ucapan bang T, sang ikhwan sebenarnya
memiliki tugas dari ‘dakwah melingkarnya’ untuk menghafalkan salah satu surat
dalam Al Qur’an, yaitu surat yang belum pernah ia hafalkan sebelumnya.
Tidak ada hal yang spesial ketika sang ikhwan menyelesaikan
hafalan pada halaman pertama surat, tampak biasa saja. Tapi ketika sang ikhwan
melanjutkan hafalan ke halaman berikutnya, tepatnya ayat ke 22, tiba-tiba Allah
membuat sang ikhwan menjadi galau seketika….
Loh ? ko bisa baca ayat quran tiba-tiba jadi galau ?
Ternyata eh ternyata, dalam ayat tersebut disebutkan nama
sang akhwat…..
JEEEENG JEEEENG…
Sebenernya biasa saja jika sang ikhwan saat itu hanya
sekedar membaca quran, tapi jika ingin menghafalkannya, mesti ada pengulangan
berkali-kali hingga bisa masuk dalam ingatan, bisa diulang 5x, 10x, 20x, 50x
bahkan bisa 100x tergantung kemampuan seseorang dalam menghafal quran.
Penyebutan berkali-kali itulah yang membuat tiba-tiba ia menjadi galau.
“Ah mungkin ini hanya kebetulan aja” gumam sang ikhwan dalam
hati
Lalu beberapa hari kemudian ia melanjutkan hafalannya pada
halaman berikutnya. Tampak biasa-biasa saja saat ia menghafal sampai
pertengahan halaman, tapi tiba-tiba Allah membuatnya galau kembali saat ia
menghafal ayat selanjutnya, tepatnya pada (QS 36:35) ada nama sang akhwat lagi
disana
JEEENG JEEEEENG…..
“Allah becanda nya keterlaluan banget ini mah” senyum sang
ikhwan dalam hati.
Tidak apa-apa para pembaca mengetahui siapa nama akhwat nya,
setidaknya admin berhasil membuat anda membuka quran, hehe
Dari sini bisa kita lihat bahwa sebenernya rasa galau sang
ikhwan itu bukan karena keinginannya sendiri karena sebelumnya ia sudah siap
mengikhlaskannya 100%, tapi Allah mengirimkan perantara lewat bang T, bahkan
‘Quran’ agar sang ikhwan menjadi galau lagi.
Entah apa maksud dan tujuan Allah memberikan ujian galau ini.
Mungkin saja Allah ingin melihat bagaimana cara sang ikhwan
menyikapi ujian…
Mungkin saja Allah ingin sang ikhwan galau lebih lama agar
mental nya menjadi kuat ketika sudah melewatinya….
Wallahu'alam
Hingga akhirnya kita berada di akhir cerita.
Bagaimana ending dari kisah ini ? silahkan disimak baik-baik
0 komentar:
Posting Komentar